Pengertian Ilmu, Kategori dan Sifat-sifat Ilmu

Pengertian Ilmu

Secara umum pengertian ilmu adalah rangkuman dari sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati / berlaku umum dan diperoleh melalui serangkaian prosedur sistematik, diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ilmu bukan semata-mata pengetahuan (knowledge).

Istilah atau kata ilmu dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab, “‘alama“yang artinya pengetahuan. Sering kali ilmu disamakan dengan sains yang berasal dari bahasa Inggris “science” yang secara etimologi berasal dari bahasa Yunani “scio”, “scire” yang artinya pengetahuan. Sedangkan “Science” dalam bahasa Latin adalah “scientia” yaitu aktivitas sistematis yang membangun dan mengatur pengetahuan dalam bentuk penjelasan dan prediksi tentang alam semesta.

Pengertian Ilmu Menurut Beberapa Sumber

Dalam Oxford Dictionary, ilmu didefinisikan sebagai aktivitas intelektual dan praktis yang meliputi studi sistematis tentang struktur dan perilaku dari dunia fisik dan alam melalui pengamatan dan percobaan”.

Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang pengetahuan.

Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli diantaranya adalah:

Mohamad Hatta mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu golongan masalah yang sama sifatnya, baik menurut kedudukannya (apabila dilihat dari luar), maupun menurut hubungannya (jika dilihat dari dalam).

Ralph Ross dan Ernest Van Den Haag mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan sistematik, dan keempatnya serentak.

Karl Pearson mengatakan ilmu adalah lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.

Ashley Montagu menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disusun dalam satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji.

Harsojo Guru Besar Antropolog, Universitas Pajajaran menerangkan bahwa ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistemasikan dan suatu pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indrea manusia. Lebih lanjut ilmu didefinisikan sebagai suatu cara menganalisis yang mengijinkan kepada ahli-ahlinya untuk menyatakan suatu proposisi dalam bentuk: “jika… maka”.

Afanasyef menyatakan ilmu adalah manusia tentang alam, masyarakat dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep, kategori dan hukum-hukum, yang ketetapannya dan kebenarannya diuji dengan pengalaman praktis.

3 Kategori Pengertian Ilmu

Ilmu dibangun berdasarkan metode ilmiah yang bersifat objektif, ada aturan atau prosedur eksplisit yang mengikat peneliti; empiris, dapat dibuktikan karena diketahui dan dapat diukur; dapat menjelaskan dan memprediksi peristiwa dalam bidang ilmunya.

Ilmu disusun lebih sistematis, konsistensi, dan koherensi (bertalian), dapat diturunkan dalam konsep-konsep, proposisi maupun teori-teori. Konsep-konsep ilmu memiliki kejelasan batasan sehingga mudah diukur. Ilmu juga dapat diverifikasi dan dikoreksi (testabilitas).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:

  1. Sebagai pengetahuan, ilmu adalah “semua pengetahuan yang dihimpun dengan perantaraan metode ilmiah.”
  2. Sebagai proses aktivitas, ilmu adalah “suatu serangkaian aktivitas yang menghasilkan pengetahuan.”
  3. Sebagai metode, ilmu adalah cara memperoleh pengetahuan yang objektif dan dapat diperiksa kebenarannya. Definisi terakhir ini menyamakan ilmu sebagai metode ilmiah.

Namun ketiga kategori pengertian tersebut tidaklah berdiri sendiri melainkan saling menyatu membentuk proses tak berkesudahan, yaitu

  1. sebuah proses aktivitas berpikir rasional, yaitu menggunakan penalaran logis dan analitik; kognitif, yaitu proses pengenalan, penyerapan, pengkonsepsian secara teratur dan sadar; dan bertujuan atau teleologis, seperti penjelasan, prediksi, mengontrol realitas sampai menemukan atau memproduksi sesuatu;
  2. aktivitas yang menggunakan metode ilmiah, yaitu prosedur yang sistematis dan mempunyai pola dan tata langkah tertentu, seperti perumusan masalah yang jelas, pengumpulan data, analisis data atau alat validasi data.
  3. aktivitas tersebut menghasilkan pengetahuan ilmiah yang sistematis atau ilmu pengetahuan, yang mempunyai kumpulan konsep, proposisi, teori, metodologi, objek formal dan material, dapat diaplikasikan dan ada sarana kritik.

Sifat-sifat ilmu

Sebuah ilmu bergantung pada cara kerja indera-indera masing-masing individu dalam menyerap pengetahuan dan juga cara berpikir setiap individu dalam memroses pengetahuan yang diperolehnya. Selain itu juga, ilmu bisa berlandaskan aktivitas yang dilakukan ilmu itu sendiri. Kita dapat melihat hal itu melalui metode yang digunakannya.

Berdasar beberapa pengertian ilmu di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu memiliki sifat-sifat, antara lain:

  • Berdiri secara satu kesatuan,
  • Tersusun secara sistematis,
  • Ada dasar pembenarannya (ada penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan disertai sebab-sebabnya yang meliputi fakta dan data),
  • Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut hasil pengkajian atau riset.
  • Communicable, ilmu dapat ditransfer kepada orang lain sehingga dapat dimengerti dan dipahami maknanya.
  • Universal, ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku di mana saja dan kapan saja di seluruh alam semesta ini.
  • Berkembang, ilmu sebaiknya mampu mendorong pengetahuan-pengatahuan dan penemuan-penemuan baru. Sehingga, manusia mampu menciptakan pemikiran-pemikiran yang lebih berkembang dari sebelumnya.

Perbedaan Ilmu dan Pengetahuan

Dari semua penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa tidak semua pengetahuan dikategorikan ilmu. Ilmu merupakan suatu pengetahuan, sedangkan pengetahuan merupakan informasi yang didapatkan dan segala sesuatu yang diketahui manusia. Itulah bedanya dengan ilmu, karena ilmu itu sendiri merupakan pengetahuan yang berupa informasi yang didalami sehingga menguasai pengetahuan tersebut yang menjadi suatu ilmu.

Berbicara tentang ilmu pengetahuan, maka menjadi penting membahas tentang proses penyelidikan (inquiry). Sebab, definisi pengetahuan itu sendiri adalah segala sesuatu yang datang sebagai hasil dari aktivitas panca indera untuk mengetahui, yaitu terungkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya, sedangkan ilmu menghendaki lebih jauh, luas, dan dalam dari pengetahuan.

Ilmu pengetahuan merupakan rangkaian kata yang sangat berbeda namun memiliki kaitan yang sangat kuat. Ilmu dan pengetahuan memang terkadang sulit dibedakan oleh sebagian orang karena memiliki makna yang berkaitan dan sangat berhubungan erat. Membicarakan masalah ilmu pengetahuan dan definisinya memang sebenarnya tidak semudah yang diperkirakan. Adanya berbagai definisi tentang ilmu pengetahuan ternyata belum dapat menolong untuk memahami hakikat ilmu pengetahuan itu.

Mengapa ilmu hadir?

Pada hakekatnya, manusia memiliki keingintahuan pada setiap hal yang ada maupun yang sedang terjadi di sekitarnya. Sebab, banyak sekali sisi-sisi kehidupan yang menjadi pertanyaan dalam dirinya. Oleh sebab itulah, timbul pengetahuan (yang suatu saat) setelah melalui beberapa proses beranjak menjadi ilmu.

Bagaimanakah manusia mendapatkan ilmu?

Manusia diciptakan oleh Yang Maha Kuasa dengan sempurna, yaitu dilengkapi dengan seperangkat akal dan pikiran. Dengan akal dan pikiran inilah, manusia mendapatkan ilmu, seperti ilmu pengetahuan sosial, ilmu pertanian, ilmu pendidikan, ilmu kesehatan, dan lain-lain. Akal dan pikiran memproses setiap pengetahuan yang diserap oleh indera-indera yang dimiliki manusia.

Dengan apa manusia memperoleh, memelihara, dan meningkatkan ilmu?

Pengetahuan kaidah berpikir atau logika merupakan sarana untuk memperoleh, memelihara, dan meningkatkan ilmu. Jadi, ilmu tidak hanya diam di satu tempat atau di satu keadaan. Ilmu pun dapat berkembang sesuai dengan perkembangan cara berpikir manusia.

 

Pengertian Ilmu, Kategori dan Sifat-sifat Ilmu

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *