Salah satu tugas Bea Cukai adalah melakukan pengawasan terhadap lalu lintas barang, baik yang masuk maupun yang keluar dari Indonesia. Agar lebih optimal, Bea Cukai mempunyai satuan tugas yang melakukan tugas pengawasan seperti CET (Customs Enforcement Team), CNT (Customs Narcotics Team), dan MCT (Marine Customs Team) yang merupakan bagian dari Subdit Penindakan (CET), Narkotika (CNT), dan Subdit Patroli laut (MCT) di Direktorat Penindakan dan Penyidikan (P2).
Walaupun sudah memiliki tim yang bertugas melakukan penindakan tapi dengan maraknya penyelundupan dan resistensi/perlawanan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu mengharuskan Bea Cukai untuk terus berbenah. Meningkatnya tantangan Bea Cukai khususnya dalam bidang pengawasan sehingga dipandang perlu untuk membentuk suatu tim yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan giat pengawasan.
Special Enforcement Team (SET)
Atas dasar tersebut Direktorat P2 menginisiasi pembentukan Special Enforcement Team (SET) yang disahkan melalui KEP Direktur Jenderal dengan uraian tugas untuk melakukan penindakan terkait kepabeanan dan cukai yang berisiko tinggi, bersifat strategis, berskala nasional dan/atau mendapat perhatian publik.
DJBC memerlukan sebuah tim yang mempunyai kompetensi dan kualifikasi khusus yang dapat bergerak dalam tim kecil untuk melakukan kegiatan pengawasan dengan risiko tinggi. Diharapkan dengan adanya tim khusus tersebut dapat meningkatkan pengawasan DJBC sehingga pelanggaran kepabeanan dan cukai dapat terus ditekan.”
Untuk menjadi bagian dari SET tidaklah mudah, ada beberapa tahapan seleksi yang harus dilalui oleh calon anggota SET meliputi pengetahuan kepabeanan cukai, seleksi kebugaran jasmani, menembak. Langkah awal untuk menjadi anggota SET harus lulus diklat CET terlebih dahulu selama 1 bulan. Setelah dinyatakan lulus, pegawai tersebut dapat mengikuti seleksi untuk menjadi tim SET. Total diklat yang harus ditempuh seorang pegawai dari CET hingga SET kurang lebih selama 1 bulan 3 minggu, dalam kurun waktu tersebut calon anggota SET dilatih langsung oleh Kopassus TNI-AD.
Materi yang diajarkan dalam diklat SET meliputi penindakan di darat dan di laut, teknik wawancara, advance intelligence, digital forensic dan masih banyak lagi materi yang menunjang kegiatan pengawasan. Tidak berhenti di situ, setelah menjadi anggota SET evaluasi terus dilakukan untuk menjaga kompetensi yang dimiliki oleh anggota SET, evaluasi yang dilakukan berupa penilaian menembak, bela diri dan kesehatan jasmani.
Banyaknya materi yang harus dipelajari dan risiko tugas yang tinggi sehingga tak sembarangan orang yang bisa menjadi anggota SET. Tim tersebut beranggotakan pegawai yang telah memiliki berbagai kualifikasi. Saat ini identitas anggota SET dirahasiakan untuk tujuan keamanan mereka dikarenakan tugas yang dilaksanakan memiliki resistensi dan risiko yang tinggi.
Operasi Khusus Special Enforcement Team (SET)
Salah satu anggota SET menceritakan bahwa operasi yang dilakukan adalah operasi khusus yang memiliki kriteria khusus, misalnya, melihat hasil bukti penindakan terutama jika hasilnya sangat besar atau signifikan. Bisa juga operasi khusus untuk menjaga nama baik institusi, atau operasi khusus terkait penyelundupan yang melibatkan oknum-oknum aparat penegak hukum lain atau dari internal sendiri.
Karena sifat operasinya yang peka waktu sehingga setiap anggota SET harus siap kapan saja untuk diterjunkan ke lapangan. Selain mempelajari target, setiap anggota SET harus mengetahui segala risiko dan kemungkinan yang akan terjadi dan juga medannya mulai dari kondisi alam, suasananya, hingga masyarakatnya. “Tim SET dididik benar-benar untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang bisa memitigasi hal tertentu yang tidak dikehendaki di lapangan. Jadi tim SET harus bersiap dan berkomitmen untuk melakukan hal-hal tertentu yang berisiko tinggi demi bangsa dan negara,” ujar anggota SET yang dirahasiakan.
Bermottokan “Born of Loyality, Build for Victory”; lahir dari kesetiaan, dibangun untuk kemenangan, SET telah menorehkan prestasi, sebut saja penindakan elektronik ilegal dengan total nilai 61,86 M rupiah pada awal tahun 2019. Secara umum, sepanjang tahun 2018 SET berhasil menyelamatkan penerimaan negara sebesar 107,6 M rupiah dan menyelamatkan 64.163 jiwa atas penindakan narkotika. Selain itu SET juga berhasil melakukan penertiban daerah dengan resistensi masa yang tinggi sebut saja di perbatasan darat Indonesia-Malaysia.
Tentunya keahlian dan kompetensi yang dimiliki tim SET semakin solid dan semakin ditingkatkan sehingga tim ini dapat menjadi andalan bagi bea cukai dalam menghadapi tantangan di bidang pengawasan.
Special Enforcement Team (SET) Bea Cukai